Kamis, 30 Juni 2016

Mimpiku




Bebicara tentang mimpi, pasti semua orang baik itu anak-anak, orang dewasa, bahkan orang tua sekalipun mempunyai mimpi dan harapan yang ingin mereka capai di kemudian hari. Saya pun juga seperti itu, begitu banyak mimpi-mimpi yang ingin saya raih di kemudian hari nanti.

Masih teringat di benak saya, dulu waktu masih kecil sekitar kelas 4 atau 5 SD saya ingin sekali menjadi Pegawai Bank. Berbeda dengan teman yang lainnya yang ingin jadi dokter, perawat, guru, polisi, dan lain sebagainya. Entah kenapa saya sendiri justru malah berbeda dengan yang lainnya, saya pikir orang yang bekerja di Bank itu punya gaji yang tinggi, punya banyak uang, bisa beli apapun yang saya mau. Saya sangat terobsesi dengan impian saya itu, tanpa tahu apakah itu merupakan pilihan yang terbaik atau bukan. Namanya juga masih anak kecil.

Setelah memasuki bangku SMA, keinginan untuk jadi Pegawai Bank itu hilang, dan muncullah impian baru yaitu jadi dokter. Sayapun juga tidak tahu kenapa saya ingin jadi dokter, padahal saya tidak begitu menyukai pelajaran Biologi. Namun saya sangat menyukai pelajaran kimia dan matematika. Menurut saya, keren banget jikalau misalnya saya bisa jadi dokter. Saya bisa menolong dan merawat orang yang sedang sakit, dan yang bikin keren banget itu ketika saya mengenakan jas dokter yang warnanya putih itu.

Setelah saya menginjak kelas 3 SMA semester terakhir, saya bingung setelah lulus ini saya mau lanjut kemana ? mau ngambil jurusan apa ? dimana ? saya sampai pusing memikirkannya. Teman-teman saya yang lain pun juga sama bingungnya dengan saya. Namun setelah beberapa bulan kemudian, ada orang-orang dari perwakilan Universitas yang ada di lampung datang ke SMA saya untuk mempromosikan kampus mereka dan langsung mengadakan tes untuk masuk ke Universitas tersebut. Semua anak kelas 3 semester terakhir baik jurusan IPA maupun IPS di berikan kesempatan untuk ikut tes semua. Dan ternyata dari semua jurusan yang ada di kampus tersebut ada jurusan Kedokteran. Saya pun memilih jurusan tersebut. Dan saya pun mengerjakan soal-soal tes sebisa saya. Saya pikir siapa tahu saya bisa lulus di jurusan tersebut. 

Kemudian sekitar 1 bulan atau 2 bulan kemudian, hasil tes tersebut keluar. Dari sekian banyak anak kelas 3 yang di terima cuman 20-30 orang dengan jurusan yang berbeda-beda. Dan Alhamdulillah nya saya di terima di Univeristas tersebut dengan jurusan yang saya inginkan. Betapa senangnya hati saya, dan saya pun menangis haru. Tidak di sangka-sangka saya bisa lulus. Mungkin ini jawaban dari Allah untuk mimpi saya.

Setelah pulang kerumah, saya pun memberitahukan kedua orang tua saya bahwa saya di terima di Universitas tersebut dengan jurusan Kedokteran. Orang tua saya pun ikut senang mendengarnya. Namun setelah di pikir-pikir lagi, biaya masuk kedoketran itu tidak sedikit. Uang awalnya saja sudah cukup mencengangkan, belum lagi nanti ada uang praktek tiap bulannya, uang persemester, uang jajan, dan lainnya. Saya menyadari bahwa orang tua saya mungkin tidak akan sanggup membiayai itu semua, walaupun sebenarnya orang tua saya bilang mereka akan berusaha mencari biaya-biaya tersebut. Namun saya sadar, orang tua saya tidak mungkin selalu sehat terus, bukan bermaksud mendo’akan supaya orangtua saya sakit, namun saya memikirkan skenario terburuk yang mungkin terjadi di kemudian hari. Dan akhirnya saya memutuskan untuk melepaskan impian saya tersebut. Saya tahu ini semua adalah rencana dari Allah, dan saya pun yakin bahwa Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik lagi. Kita tidak pernah tahu rencana Allah seperti apa.

Dan pada akhirnya saya kuliah di Universitas Gunadarma, universitas tercinta ini, universitas yang paling beda dari universitas lain. Dan saya pun mengambil jurusan Akuntansi. Walaupun sebenarnya dulu saya jurusan IPA. Saya benar-benar belajar dari awal. Benar-benar dari yang paling dasar. Awalnya memang sulit, namun makin lama dan akhirnya ngerti walaupun sedikit. Lagi-lagi ini semua adalah rencana dari Allah, saya pun tidak pernah menyangka bahwa saya akan kuliah disini. Saya yakin setiap langkah demi langkah yang saya ambil merupakan rencana yang telah di atur oleh Allah. Semoga ini yang terbaik. Coba misalkan saya tidak kuliah di Universitas Gunadarma ini, mungkin saya tidak akan ketemu dengan kakak-kakak dari organisasi SEF (Sharia Economic Forum). Mereka semua adalah orang-orang yang luar biasa, dan saya pun merasa bangga bisa kenal dengan mereka. Apalagi bisa menjadi keluarga.

Saya adalah seorang pemimpi, banyak sekali mimpi-mimpi yang ingin saya raih dan saya gapai di masa muda ini. Pertama, Saya ingin  sekali bisa  ikut lomba seperti kakak SEF yang lainnya, lomba apapun itu. Mendengar cerita mereka, saya jadi termotivasi dan ingin ikutan juga. Kedua, saya ingin jadi orang yang bisa di kenal oleh banyak orang karena prestasi saya dan karena prilaku baik saya. Ketiga, saya ingin sekali punya usaha toko baju muslim, maksudnya menjual baju-baju muslim, kerudung, dan lainnya. Keempat, saya ingin lulus dari univeristas ini dengan nilai yang bagus, dan menjadi lulusan terbaik pada saat itu. Kelima, saya ingin lanjut S2 di Universitas Indonesia atau di Luar Negeri. Keenam, saya ingin memberangkatkan kedua orang tua naik haji. Ketujuh, saya ingin punya rumah sendiri sebelum menikah. Dan masih banyak yang lainnya.

Itu merupakan sekian dari banyak mimpi yang ingin saya capai. Untuk mencapai mimpi tersebut tentunya tidak terlepas dari do’a dan usaha. Dan Semoga Allah SWT mengabulkan keinginan saya. Setidaknya salah satu dari yang saya sebutkan tadi. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar